Jumat, 01 Februari 2013

artikel tentang guru




 Description: gambar-artikelphp.jpg
ditulis oleh: Lianneke Gunawan dari berbagai sumber
Banyak guru pada umumnya memberi tip untuk murid bagaimana cara belajar yang baik. Namun untuk menanamkan dan mengembangkan belajar sebagai kebiasaan yang baik sangatlah sulit. Guru tidak bisa selalu memaksa murid untuk menjadikan belajar  sebagai kebiasaan yang harus mereka lakukan sehari-hari. Apalagi bila murid sudah ada di rumah mereka. Lanjut membaca →
Ditulis pada Artikel Tentang Guru
Description: gambar-artikelphp.gif
Guru (dari bahasa Sansekerta गुरू guru yang juga berarti guru, tetapi artinya harafiahnya adalah “berat”) adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Lanjut membaca →
Ditulis pada Artikel Tentang Guru
 KEMAMPUAN MENGAJAR GURU:
Teori , Strategi dan Perkaedahan Dalam Pendidikan Komputer.
1.0 Pendahuluan
Teknologi maklumat telah mengubah cara manusia bekerja. Hjetland(1995) menyatakan bahawa “Technology can make our lives easier. Everyday tasks are simplified”. Beliau juga menyatakan bagaimana teknologi dapat mempermudahkan tugas serta meningkatkan prestasi guru seperti penggunaan teknologi untuk kerja-kerja pengurusan dan kerja-kerja pengajaran pembelajaran. K-Ekonomi merupakan isu utama yang disarankan oleh Perdana Menteri kita, maka seharusnya pengetahuan tentang teknologi maklumat adalah penting bagi guru-guru dalam membentuk generasi yang akan datang. Winston Churcil menyatakan ” empayar di masa depan ialah empayar pemikiran dan minda” Untuk mengembangkan pemikiran dan minda pelajar khususnya , pendekatan pengajaran dan pembelajaran teknologi maklumat di sekolah perlu digubah kepada pemikiran penyelidikan ,mengunpul maklumat , menganalisis data ke arah menggalakkan kreativiti dan motivasi pelajar. Pendekatan pengajaran secara tradisional secara sogokan nota-nota seharusnya di kikis dari pemikiran guru tetapi diubah dengan membekalkan pengetahuan dan kemahiran ke arah mendapatkan maklumat

artikel kesehatan 2



RESIKO ANAK TERLALUBANYAK MAKAN GARAM
Menurut sebuah laporan baru, para ahli mengatakan bahwa anak-anak mengonsumsi garam sebanyak orang dewasa.
Banyak orang dewasa yang mengonsumsi natrium atau sodium terlalu banyak yang sebenarnya dapat mempengaruhi kesehatan. Terlalu banyak garam pada makanan  dapat meningkatkan tekanan darah, sedangkan tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Hal ini ternyata juga berlaku pada anak-anak.
Pada penelitian baru-baru ini yang dipublikasikan pada Jurnal Ilmu kesehatan anak-anak, para peneliti menemukan bahwa jika seorang anak kelebihan berat badan dan mengonsumsi garam sebanyak yang dikonsumsi orang dewasa, resiko akan tekanan darah tinggi akan meningkat secara signifikan.
Umumnya, para ahli kesehatan merekomendasikan seseorang untuk mengonsumsi garam tidak lebih dari 2300 miligrams garam per hari, atau setara dengan 1 sendok teh. Namun anak-anak dan orang dewasa rata-rata mengonsumsi sekitar 3400 miligrams per hari, menurut penelitian tersebut, seperti yang dilansir thechart.blogs.cnn.com.
Para peneliti menemukan bahwa ketika anak-anak atau remaja meningkatkan konsumsi kadar garam  hingga 1000 miligram setiap harinya dari batas rekomendasi, maka resiko akan tekanan darah tinggi juga meningkat hingga 74% untuk anak-anak dengan kelebihan berat badan atau obesitas, dan 6% untuk anak-anak dengan berat badan normal. Para peneliti dalam hal ini melibatkan 6200 anak-anak  dan remaja, dari usia 8 hingga 18 tahun. Lebih dari sepertiga anak dengan kelebihan berat badan mengalami tekanan darah tinggi.
Sebagian besar garam yang kita konsumsi ada dalam makanan yang kita makan, bukan apa yang kita tambahkan saat di meja makan. Sup, ayam olahan, daging, keju, hidangan pasta, makanan ringan/camilan adalah contoh beberapa makanan yang memberikan sumber sodium sebanyak 44% untuk dikonsumsi.
Jadi mengapa anak-anak yang kelebihan berat badan tampaknya lebih berisiko terhadap hipertensi atau tekanan darah tinggi? Para ilmuwan tidak bisa menjelaskan sepenuhnya, tetapi mereka telah menemukan bahwa anak-anak yang kelebihan berat badan cenderung lebih sensitif terhadap efek garam pada tubuh.
Peran orang tua sangat diharapkan untuk hal ini terutama bagi mereka yang memiliki anak dengan berat badan lebih, yang cenderung beresiko mengalami tekanan darah tinggi. Sebagian besar garam yang kita konsumsi berasal dari makanan kemasan, makanan ringan, ataupun juga makanan olahan. Jadi sebaiknya para orang tua menjauhkan anak-anaknya dari makanan-makanan tersebut, dan beralih ke makanan-makanan yang lebih sehat terutama buah-buahan dan sayuran. Jangan lupa selalu mengingatkan anaknya untuk berolahraga secara rutin agar berat badan turun dan juga  meminimalisir resiko tekanan darah tinggi.

artikel kesehatan



Tips mendorong anak untuk mengonsumsi sayuran
Description: tips membuat anak suka sayuranApabila anak anda tidak menyukai sayuran, jangan pernah menyuguhkannya terus menerus setiap hari, kecuali jika anak anda penyuka sayuran. Bagi orang tua yang menginginkan anaknya untuk mengonsumsi makanan-makanan sehat seperti sayuran, namun sang anak tidak menyukainya, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan. Salah satunya adalah dimulai dengan anda sendiri, yakni dengan memberi contoh makan makanan sehat juga. Hal ini dikarenakan anak biasanya akan mencontoh apa yang dilakukan orang-tuanya. Jadi, mulailah membiasakan diri untuk selalu mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran atau buah-buahan, sehingga diharapkan anak anda akan mengikuti jejak anda.
Selain itu masih ada beberapa tips yang bisa anda coba agar anak anda menggemari makanan-makanan sehat dan bergizi, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.  Ajak berbelanja bahan-bahan makanan sehat
Ajaklah anak anda ketika anda sedang pergi berbelanja. Beri kesempatan ia untuk memilih apa yang menjadi keinginannya namun arahkan ke tempat bahan-bahan
makanan yang sehat seperti buah-buahan dan sayuran untuk dikonsumsi olehnya.
2.  Minta bantuannya untuk  menyiapkan hidangan yang akan disajikan
Ajarkan anak anda untuk mencuci
buah dan sayuran dengan benar. Selain itu, mintalah kepadanya untuk membantu anda dalam menyiapkan makanan yang akan dihidangkan di meja makan. Ikut terlibatnya anak anda dalam urusan ini akan mendorongnya untuk mengonsumsi makanan yang sehat.
3. Racik dan hias makanan sehat agar terlihat menarik
Salah satu faktor yang membuat anak-anak tidak menyukai makanan sehat adalah tampilannya yang sering tidak menarik perhatian. Hal ini sebenarnya bisa menjadi peluang anda untuk membuat anak menyukai makanan sehat, yakni dengan cara meracik makanan sehat semenarik mungkin. Anda bisa menghias makanan mereka dengan bentuk wajah anak-anak yang sedang tersenyum, bentuk bunga, hewan, dan lain sebagainya. Intinya, tunjukkan kreativitas anda dalam meracik dan menghias makanan sehat semenarik mungkin. Seperti pada poin sebelumnya, melibatkan mereka ke dalam urusan ini juga merupakan cara efektif untuk mendorong mereka mengonsumsi makanan-makanan sehat. Jadi, ajaklah mereka untuk menghias makanannya sendiri sesuai dengan kreativitas mereka.
Inti dari semua tips tersebut adalah melibatkan anak anda terhadap segala urusan yang berhubungan dengan makanan sehat. Semoga tips-tips ini bermanfaat. Selamat mencoba..